Pentingnya Asesmen Sumber Daya Manusia
Apakah anda bersedia meletakkan pipa saluran pembuangan sepanjang hari dengan terik matahari? Apakah anda bersedia memanen daun selada secara manual sekama 12 jam per hari dengan tingkat yang sama? Apakah anda bersedia mencuci piring di rumah makan lewat tengah malam? Apakah anda mampu bekerja menggulung rokok selama 12 jam dengan target yang sama? Dari beberapa pertanyaan diatas tentunya sebagian besar kita akan menjawab “tidak”.
Setiap organisasi yang bertujuan untuk bersaing melalui manusia harus sangat hati-hati dengan cara memilih para anggota organisasi, terutama pada jajaran manajerial. Keputusan-keputusan yang akan diambil nantinya akan memiliki dampak yang penting bagi organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Jack Welch, mantan CEO Legendaris pada general elektric mengatakan:
“ Apa mungkin lebih penting dari pada siapa yang akan direkrut? Bisnis adalah permainan, dan seperti seluruh permainan, tim yang menempatkan orang-orang yang terbaik dilapangan dan membuatnya bermain bersama-sama akan menang”
Dengan demikian, menentukan kualitas SDM sangat mempengarui perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di perusahaan. Sama halnya seperti pertanyaan kalimat di awal, ketika kita mampu menemukan dan menempatkan karekteristik orang yang sesuai dengan jenis pekerjaanya maka pekerjaan tersebut akan mampu dikerjakan dengan baik dan maksimal. Begitu juga sebaliknya, ketika tidak mampu menemukan dan menempatkan orang-orang yang sesuai dengan karakteristik pekerjaannya maka produktifitas akan lambat dan kualitas pekerjaannya kurang maksimal.
Melakukan asesmen sumber daya manusia bukanlah hal yang mudah, ada standart yang harus diperhatikan. Adapun standart tersebut adalah pertama, keandalan (reliability), keandalan merupakan sebagai tingkat ukuran yang bebas dari kesalahan acak. Jadi ukuran dari beberapa karakteristik dianggap stabil. Kedua, keabsahan (Validity) artinya sejauh apa kinerja yang diukur berkaitan dengan kinerja ditempat. Ketiga, generalisasi yang diartikan sebagai sejauh apa keabsahan dari metode seleksi yang ditetapkan dalam suatu konteks berkembang pada konteks-konteks lain. Keempat, pemanfaatan (Utility) merupakan sejauh mana informasi yang diberikan oleh metode-metode seleksi akan meningkatkan efektivitas target organisasi. Terakhir adalah legalitas, artinya bentuk asesmen yang dilakukan harus berdasarkan legalitas yang sah.
Sumber Bacaan:
J.welch dan S.Welch, “So Many CEO’s get this wrong”, Business Week
J.Cohen, Statistical power analysis for the behavioral Sciences New York: Academic press, 1977
You may also like

Konseling dan Psikoterapi

Training Job Interview
